24HOUR – Avenged Sevenfold akhirnya manggung di Jakarta lagi. Rasa kangen yang memuncak dari para fans selama hampir sepuluh tahun pun dibayar lunas. Dua jam A7X manggung di Stadion Madya GBK Jakarta, Sabtu (25/5/2024) dengan tak lupa, lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan sebelum mereka memulai konser.
A7X memulai lagu pertama dari album Life Is But a Dream dilanjutkan berurutan judul Cosmic, Nobody, Mattel, Game Over diteriakkan dengan volume yang pas di saat nada tinggi penuh distorsi.
Lagu-lagu Avenged Sevenfold tak lepas dari solo apik kolaborasi antara duo gitaris Synyster dan Zacky. Mereka berdua pun beberapa kali memanaskan panggung dan mengisinya dengan full melodi.
Untuk menambah kedekatan dengan penonton, Matt Shadow mempersembahkan salah satu lagu populernya yang mengandung nostalgia bagi kebanyakan orang. Lagu itu berjudul Afterlife.
Meski Avenged Sevenfold adalah band dengan lagu-lagu yang keras dan cadas, ada pula momen band asal Amerika Serikat ini membawakan lagu kalem, seperti So Far Away hingga Seize The Day.
Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia yang disambamgi oleh Avenged Sevenfold untuk tur album terbarunya. Matt Shadow pun mengungkap alasannya untuk menyambangi Indonesia.
“Halo semuanya, di sini ada yang dari Jepang? Oh, dari Jepang? We love Japan, we love Indonesia. Mana suaranya yang dari Singapura? Dari Thailand? Malaysia? Kalian semua hebat!” ujar Matt.
Menurut Matt, Indonesia adalah salah satu negara dengan penggemar terbesar Avenged Sevenfold di dunia. “Setelah sekian lama, akhirnya kami kembali lagi ke sini. Kalian tahu mengapa? Karena Jakarta adalah salah satu kota dengan penggemar Avenged Sevenfold terbesar di dunia. Dan untuk itulah, malam ini kita akan berpesta bersama!” lanjutnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Di konser kali ini A7X juga mengenang kepergian drummer mereka, The Rev. Matt membawakan lagu So Far Away. Lagu tersebut memang ditulis untuk mengenang kepergian The Rev.
“Ada yang sudah beberapa kali nonton A7X di sini? Ada yang baru satu kali? Kami beberapa kali datang ke Indonesia, dan kami membawa The Rev,” kata Matt.
“Sedih rasanya melihat foto-foto The Rev di sini. Makanya kami bawakan ini untuk The Rev, So Far Away,” lanjutnya. Sampai di bagian reff, Matt Shadow terkejut melihat penonton di Jakarta yang antusias menyalakan lampu flashlight.
Lampu dinyalakan sebagai tanda respect dan menghormati mendiang The Rev. “Tunggu sebentar, lihatlah sekitar, betapa indahnya malam ini, terima kasih banyak kalian,” jelas Matt.
Selain itu ada salah satu momen yang paling berkesan dalam penampilan Avenged Sevenfold di Jakarta adalah lagu Dear God. Matt membawakan lagu tersebut khusus untuk penggemarnya di Indonesia. “Kami bawakan lagu ini khusus untuk kalian, di Indonesia,” ujar Matt.
Lagu tersebut mengingatkan penonton di era tahun 2000 hingga 2010. Matt menyadari bahwa suaranya tak akan sebesar antusiasme penonton yang ingin bernyanyi bersamanya. Oleh karenanya, ketika masuk bagian reff, Matt menyerahkan mikrofon ke penonton untuk bernyanyi bersama.
Lihat postingan ini di Instagram
Energi M. Shadows dengan vokalnya yang khas dan berisi membuat semua fans yang berdiri selama dua jam lebih juga seperti tertular dan tidak merasa lelah untuk terus bertransformasi dengan lagu-lagu baru namun Dear God adalah yang paling dinanti di Indonesia di malam itu.
Kembali ke masa lalu, pada tahun 2015, tiket konser A7X tak lebih dari Rp 500 ribu dan kini dimulai lebih dari satu juta rupiah namun tak menyurutkan belasan ribu penonton melihatnya pada malam itu.
Panggung konser A7X di Stadion Madya juga terasa sangat megah. Laser cahaya panggung yang mengiringi band dibawa dengan konsep konser yang menarik, mereka memperlihatkan tontonan permainan video yang menarik berbasis AI (artificial intelligence).
Lihat postingan ini di Instagram
Ada empat layar besar yang memperlihatkan wajah-wajah sang punggawa, M. Shadows (Vokal), Synyster Gates (Gitaris), Zacky Vengeance (Gitaris), Johnny Christ (Bassis), dan Brooks Wackerman (Drummer). The Fallen diperlihatkan tontonan kekinian. Wajah-wajah punggawa A7X itu dibuat berubah-ubah sesuai karakter lagu, dimulai dari wajah kartun hingga berubah tengkorak berapi-api.
Media Online, IT Business Development and Management & Creative Digital Business Marketing Analyst
Discussion about this post